GLOBAL warming menjadi isu utama mengapa banyak orang membuat berbagai inovasi produk yang ramah lingkungan. Seperti yang dilakukan PT Inter Aneka Lestari Kimia dengan membuat kantong ramah lingkungan berbahan dasar tepung singkong bernama Envi Plast.Selain terbuat dari tepung singkong, kantong ini juga terbuat dari rempah dan minyak nabati yang dapat dikonsumsi oleh hewan, baik di darat maupun air seperti cacing, udang, dan cangcorang.Keunikan kantong ini, mudah larut dalam suhu air panas 80 derajat Celsius, saat terkena bahan panas seperti setrikaan akan mengeras kemudian rapuh sama seperti kertas dan ketika terbakar tidak meleleh, tetapi rapuh menjadi bubuk.Menariknya, Envi Plast tidak menyebut kantong ini sebagai plastik. Tetapi, lebih kepada kantong ramah lingkungan dan tidak merusak alam. "Ini memang terlihat seperti plastik tapi ini bukan plastik," tuturny Ir. Herman Moeliana.Ir. Herman Moeliana selaku Director PT. Inter Aneka Lestari Kimia berharap, kantong ini bisa tersebar di kalangan masyarakat luas. Agar mereka peduli dengan kondisi bumi yang kian hari kian buruk."Saya berharap pemerintah dan masyarakat mau menggunakan jenis kantong ramah lingkungan. Ini untuk kemaslahatan bumi," imbuhnya kepada media yang hadir di Woku Authentic Resto, eX Plaza, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2014).Harga kantong ini dua kali lipat dibandingkan plastik berbahan nafta dari minyak bumi. Harga tersebut sesuai dengan berapa cost yang dikeluarkan untuk membuat mesin dan bahan baku pembuatan kantongnya.Oleh sebab itu, kantong ini didistribusikan ke beberapa company produk untuk disebarluaskan ke konsumen. Menariknya, dengan harga tersebut, perusahaan tidak meraup untung. Ir. Herman Moeliana memprediksi perusahaannya tidak mendapatkan keuntungan sampai tiga tahun ke depan."Kami ini malah nombok. Menjualkan produk ini, saya belum akan meraup keuntungan selama tiga tahun ke depan. Oleh karena itu, kami membutuhkan media untuk mengampanyekan produk ramah lingkungan ini," jelasnya.Telah kita ketahui, DKI Jakarta menghasilkan 6.800 ton per hari sekira 15 persen merupakan sampah jenis plastik yang tidak bisa terurai selama puluhan, bahkan ratusan tahun lamanya.(tty)
Sumber : http://ift.tt/1oQu0dW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar